JAKARTA | Portalinformasinusantara.com — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian langsung melakukan koordinasi lintas kementerian dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno usai meninjau langsung wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur, Senin (22/12/2025).
Koordinasi tersebut digelar di Kantor Kementerian Koordinator PMK, Jakarta, Selasa (23/12/2025), sebagai langkah cepat pemerintah pusat dalam merespons kondisi darurat serta memastikan kebutuhan masyarakat pascabencana dapat terpenuhi secara optimal.
Baca Juga: KPK Buka Peluang Panggil Atalia Praratya Terkait Dugaan Korupsi Iklan Bank BUMD
Mendagri menegaskan, berdasarkan hasil pemantauan langsung di lapangan, Kabupaten Aceh Tamiang menjadi salah satu daerah dengan tingkat kerusakan paling parah di wilayah Sumatra. Kondisi tersebut menuntut penanganan terpadu dan lintas sektor agar proses pemulihan berjalan lebih cepat dan tepat sasaran.
“Aceh Tamiang memang saya lihat agak beda. Dari udara masih terlihat banyak lumpur, berbeda dibandingkan daerah lain yang saya kunjungi,” ujar Tito Karnavian.
Dalam pertemuan tersebut, Mendagri memaparkan sejumlah kebutuhan mendesak masyarakat Aceh Tamiang, mulai dari tambahan pasokan pangan, penguatan aliran listrik, hingga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, dukungan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), penambahan personel TNI, serta pengerahan alat berat juga menjadi perhatian utama.
Baca Juga: Pemprov Banten Perkuat Kemandirian Fiskal, Tiga Daerah Sepakat Arahkan RKUD ke Bank Banten
Menindaklanjuti laporan tersebut, Menko PMK Pratikno langsung melakukan panggilan video dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga terkait. Koordinasi diawali dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang juga menjabat Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), serta Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.
Hasil koordinasi tersebut menyepakati penyaluran bantuan pangan berupa 1.000 ton beras untuk masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Aceh Tamiang.
Untuk percepatan realisasi bantuan, Bupati Aceh Tamiang diminta segera mengirimkan surat permohonan resmi secara digital kepada Menteri Pertanian/Kepala Bapanas, dengan tembusan kepada Mendagri dan Direktur Utama Bulog.
Baca Juga: Jakarta Sambut Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Ganti Pertunjukan Drone
Koordinasi dengan Menteri Bahlil dan Dukungan Lintas Sektor
Selain bantuan pangan, Menko PMK juga berkoordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia guna memastikan kelancaran pasokan listrik dan BBM di Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Saat ini, aliran listrik dan distribusi BBM telah berjalan, namun masih membutuhkan penguatan tambahan, termasuk dukungan dari PT PLN (Persero).
Di sektor ekonomi rakyat, Menko PMK turut berkoordinasi dengan Menteri UMKM Maman Abdurrahman untuk menyiapkan stimulus dan dukungan pemulihan usaha bagi pelaku UMKM agar aktivitas ekonomi masyarakat dapat kembali bergerak.
Tak hanya itu, pemerintah pusat juga akan berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) untuk penambahan personel, serta dengan Menteri Pekerjaan Umum guna pengerahan alat berat guna mempercepat pembersihan lumpur dan material sisa banjir di wilayah terdampak.
Baca Juga: Hari Ibu 2025: Momentum Sejarah Perjuangan Perempuan dan Penguatan Peran Ibu bagi Masa Depan Bangsa
Langkah terkoordinasi lintas kementerian ini menegaskan komitmen negara dalam memastikan keselamatan, pemulihan, dan keberlanjutan kehidupan masyarakat Aceh Tamiang dan Aceh Timur pascabencana.
Editor | Portalinformasinusantara.com
Tegas • Faktual • Tajam • Berpihak pada Kebenaran Publik
