LEBAK — Kondisi Gedung Plaza Lebak yang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat kegiatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Lebak, kian memprihatinkan. Bangunan yang sejatinya menjadi etalase produk unggulan lokal—mulai dari makanan olahan hingga kerajinan tangan—tampak tak terawat, kusam, dan memudar dari fungsinya sebagai simbol geliat ekonomi kerakyatan.
Ironisnya, berdasarkan informasi dari berbagai sumber, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lebak disebut rutin mengalokasikan anggaran perawatan untuk gedung tersebut setiap tahunnya. Namun, dalam dua tahun terakhir, kondisi fisik bangunan tidak menunjukkan adanya sentuhan pemeliharaan yang berarti.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Barisan Rakyat Lawan Korupsi (BARALAK) Nusantara, Yudistira, menyatakan pihaknya akan segera mengirimkan surat permohonan audiensi kepada Dinas Koperasi dan UMKM guna meminta penjelasan resmi.
“Jika mengacu pada data anggaran yang kami miliki, Dinas Koperasi memang mencantumkan pos pemeliharaan untuk Gedung Plaza Lebak tiap tahun. Namun fakta di lapangan menunjukkan kondisi sebaliknya—bangunan nyaris terbengkalai dan tidak layak pakai,” ujar Yudistira saat dikonfirmasi, Selasa (8/7/2025).
Pihaknya juga mendesak agar penegak hukum turut memantau dan menelusuri ke mana sebenarnya anggaran pemeliharaan tersebut dialokasikan. “Ini bukan hanya soal estetika bangunan, tapi juga menyangkut akuntabilitas penggunaan uang negara,” imbuhnya.
Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Imam Suwangsa, belum membuahkan hasil. Saat dihubungi, Imam hanya memberikan jawaban singkat. “Maaf, saya sedang ada acara keluarga. Nanti saya hubungi kembali,” ujarnya. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan lanjutan dari yang bersangkutan. (**/)
