SERANG, PortalInformasiNusantara.com – Aktivitas perbankan di kantor pusat Bank Banten, Jalan Veteran, Kota Serang, lumpuh total setelah massa aksi dari Koalisi Aksi Rakyat (Koar) Banten menggelar demonstrasi pada Rabu (17/9/2025).
Sejak pukul 11.30 WIB, ratusan massa memenuhi halaman depan kantor dengan berbagai kegiatan seperti bacakan (makan bersama), orasi, karaoke, hingga joget bersama. Kondisi ini membuat kendaraan nasabah tidak bisa masuk ke area kantor.
Koordinator Koar Banten, Rahmat Gunawan, menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan upaya menagih janji transparansi dari manajemen Bank Banten. Menurutnya, ada sejumlah persoalan besar yang harus dijelaskan, termasuk soal kredit macet senilai Rp247 miliar yang hingga kini belum tertagih sejak 2022.
Baca Juga: Kejati Banten Tangkap Buronan Kasus Penipuan JB Group, Johnny Kainde alias Jonathan
“Kami mempertanyakan persoalan kredit macet, kredit fiktif, hingga dugaan pembobolan brankas oleh karyawan Bank Banten. Uang itu sudah dikembalikan ke negara atau belum? Kalau sudah, berapa? Kalau belum, kenapa?” tegas Gunawan.
Gunawan juga menyoroti sikap kontradiktif Bank Banten. Di satu sisi, permasalahan kredit macet belum tuntas, namun di sisi lain manajemen masih meminta tambahan penyertaan modal dari Pemprov Banten sebesar Rp1,7 triliun.
Selain itu, Koar mendesak kejelasan terkait Kerja Sama Usaha Bank (KUB) dengan Bank Jatim. Publik, kata Gunawan, berhak mengetahui komposisi saham dan pembagian keuntungan dari kerja sama tersebut. Ia mengungkapkan, hingga Juni 2025 modal inti Bank Banten masih minus Rp1,3 triliun, sehingga Pemprov Banten harus menambah modal dengan skema inbreng aset senilai Rp139 miliar. Namun hingga kini, status pemegang saham pengendali antara Pemprov Banten dan Bank Jatim masih belum jelas.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Rp2,3 Miliar, Kejari Serang Tetapkan Dirut PT SBM Tersangka
“Kami minta Gubernur Banten Andra Soni meninjau ulang kondisi Bank Banten secara objektif. Kalau memang tidak sehat, jangan dipaksakan. Copot Komisaris dan Dirut karena terbukti tidak becus,” ujar Gunawan.
Massa aksi juga mengecam sikap jajaran direksi yang dinilai anti kritik karena tidak menemui pendemo, bahkan disebut meninggalkan kantor melalui pintu belakang.
Aksi jilid II ini disebut baru awal. Koar memastikan akan menggelar aksi jilid III dengan massa lebih besar jika tuntutan tidak dipenuhi.
Baca Juga: Gubernur Andra Soni Resmikan Program Sekolah Gratis di SMA-SMK Attaufiqiyyah Serang
Sementara itu, aksi tersebut berdampak pada kepercayaan nasabah. Seorang nasabah wanita yang gagal masuk kantor mengaku kecewa dan berniat memindahkan dananya.
“Gak bisa masuk ya mas, besok saya tarik semua uang saya di Bank Banten kalau begini terus,” ucapnya.
Hingga massa membubarkan diri, layanan perbankan di kantor pusat Bank Banten tetap lumpuh total.