Example floating
Example floating

Jalan Tol Bayung Lencir–Tempino Cetak Rekor MURI sebagai Proyek Tol Paling Efisien di Indonesia

68921d868ed0c e1754407836923
Dunia konstruksi Indonesia Cetak Sejarah Baru Sumber (kompas.com)

JAKARTA – Dunia konstruksi nasional kembali mencatatkan tonggak sejarah baru. Proyek Jalan Tol Bayung Lencir–Tempino Seksi 3 meraih penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai “Proyek Jalan Bebas Hambatan dengan Tingkat Efisiensi Waktu Tertinggi”. Pembangunan tol ini digarap melalui Kerja Sama Operasi (KSO) antara tiga BUMN konstruksi, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Direktur Utama MURI, Osmar Semesta Susilo, kepada Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya, Rizky Agung Saputra, dalam sebuah seremoni di Auditorium MURI, Jakarta, pada Jumat (1/8/2025).

logo

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan bahwa proyek jalan tol sepanjang 15,47 kilometer tersebut berhasil diselesaikan dalam waktu 473 hari kalender.

Capaian itu lebih cepat dari target kontrak yang ditetapkan selama 600 hari, atau terdapat efisiensi waktu sebesar 21,7 persen—menjadikannya sebagai proyek tol dengan efisiensi waktu tertinggi dalam sejarah pembangunan jalan tol di Indonesia.

“Pencapaian rekor MURI ini merupakan bukti nyata komitmen Hutama Karya dalam menghadirkan infrastruktur berkualitas tinggi dengan efisiensi waktu yang optimal. Proyek ini tidak hanya rampung lebih cepat, tetapi juga tetap mengedepankan standar mutu dan keselamatan kerja yang tinggi,” ujar Adjib dalam keterangannya.

Tol Bayung Lencir–Tempino Seksi 3 sendiri merupakan ruas tol pertama yang dibangun di Provinsi Jambi. Jalan bebas hambatan ini mulai beroperasi sejak Kamis, 17 Oktober 2024, dan menjadi bagian penting dalam menghubungkan Provinsi Jambi dengan Sumatera Selatan. Keberadaan tol ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antarwilayah, sekaligus membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi di kedua provinsi tersebut.

Keberhasilan proyek ini tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi konstruksi digital yang mutakhir dan inovatif. Hutama Karya menerapkan sejumlah teknologi canggih, antara lain alat pengukur kualitas tanah secara instan, sistem pemindai otomatis untuk pengendalian material konstruksi, hingga perangkat perencanaan digital yang mendukung koordinasi kerja yang lebih efektif.

Selain itu, perusahaan juga memanfaatkan pemetaan laser dan navigasi satelit guna mempercepat proses pengukuran lapangan, serta mengintegrasikan sistem kamera pengawas untuk memantau aktivitas proyek secara real-time. Meski bekerja dengan kecepatan tinggi, aspek keselamatan tetap menjadi prioritas utama.

Proyek ini tercatat membukukan 2.935.573 jam kerja aman tanpa kecelakaan (zero accident) dan telah mendapatkan penghargaan Kecelakaan Nihil dari Kementerian Ketenagakerjaan RI. Kualitas hasil pekerjaan pun terjaga berkat pengujian mutu berkala oleh laboratorium independen.

Capaian ini memperkuat posisi Hutama Karya sebagai salah satu aktor utama dalam pembangunan infrastruktur nasional. Hingga kini, perusahaan telah membangun sekitar 1.093 kilometer Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), dengan 952 kilometer di antaranya telah resmi beroperasi.

“Rekor ini mencerminkan implementasi nilai-nilai AKHLAK dan budaya kerja unggul di lingkungan Hutama Karya. Kami akan terus menghadirkan inovasi untuk kemajuan bangsa dengan menjunjung prinsip zero accident, zero unconformity, dan zero waste,” tutup Adjib.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *