Example floating
Example floating
Berita  

Minim Sarana Dan Prasarana Belajar, Murid Madrasah Diniyah di Lebak Belajar di Lantai

IMG 20250104 WA0011 450x300 1

LEBAK – Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfa Desa Sukamekarsari, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa sarana dan prasarana seperti meja dan kursi sehingga terpaksa belajar dilantai.

Kepala Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfal, Kabupaten Lebak, Ustadz Adang, di Lebak, mengatakan bangunan gedung pendidikan Madrasah Diniyah yang berdiri 12 tahun hingga kini belum ada perbaikan.

logo

Saat ini, kondisinya madrasah tersebut gedungnya sudah rapuh terutama bagian atap dan tiang penyangganya.

“Walaupun keadaan bangunan madrasah kami seadanya kita berharap siswa di sini nantinya dapat menyumbangkan kemaslahatan untuk bangsa dan negara,” kata Adang, Sabtu (4/1/2025).

Akibatnya, para tenaga pendidik dan siswa merasa tidak tenang saat melaksanakan KBM), karena khawatir gedungnya yang sudah tua itu roboh, terlebih di saat curah hujan tinggi.

Selain itu juga minim sarana prasarana meja, kursi dan lemari tempat menyimpan buku pelajaran tetapi, hambatan itu sama sekali tidak menyurutkan semangat murid disekolah itu untuk belajar.

Sedangkan jumlah siswa yang ada saat ini sebanyak 70 anak, dan semuanya bersekolah di jenjang SD di wilayah setempat, dan siangnya setelah pulang sekolah mereka mengikuti KBM di madrasah.

“Kami berharap bangunan madrasahnya itu dapat bantuan agar proses KBM berjalan normal,” harapnya.

Menurut dia, pihaknya mendirikan madrasah itu bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dasar agama Islam agar kelak mereka bisa menjadi generasi yang memiliki sumber daya manusia dan akhlak yang mulia serta berguna bagi bangsa juga negara.

Pendidikan di madrasah tersebut hanya sampai kelas IV dan memiliki ijazah sebagai syarat masuk ke SMP/MTs.

Kurikulum pendidikan Madrasah Diniyah itu, materi pembelajarannya yakni tauhid, ibadah fiqih, akhlak, bahasa Arab, membaca Al Quran, dan sejarah peradaban Islam.

Proses pembelajaran mulai pukul 14.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB, dengan tenaga pendidik sebanyak delapan orang.

“Semua tenaga pendidik itu memperoleh gaji antara Rp50 ribu sampai Rp100 ribu per bulan, dan tergantung pendapatan sumbangan dari orang tua murid, namun ada tunjangan insentif dari Pemda Rp600 ribu per tahun,” katanya.

Sementara itu, Ahmad (9), siswa Madrasah Diniyah Tarbiyatul Athfal Kabupaten Lebak mengaku dirinya merasa senang mengikuti KBM di madrasah itu, meski kondisi sarana prasarana pendidikannya minim.

“Saya menyukai pendidikan bahasa arab dan membaca al quran,” katanya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *