BOGOR, Miris, apa yang terjadi pada pekerja harian lepas yang melaksanakan proyek pembanguna Ruang Kelas Baru (RKB) SDN Pondok Rajeg Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, para buruh pekerja yang diberi upah kera borongan oleh pelaksana dari CV Elli Mahkota Mandiri sebagai pemenang tender senilai Rp; 985.940.900, sampai berita ini kembali di publish, nasibnya masih terlunta lunta.
BACA: Miris, Puluhan juta Rupiah Upah Pekerja Pembangunan RKB SDN Pondok Rajeg Cibinong “Dikorup”
Dari plang inormasi kegiatan, tertuang awal dimulainya kegiatan pembangunan RKB di SDN Pondok Rajeg yakni tanggal 19 Agustus 24 dan haruis selesai pada tanggal 16 November 2024, namun faktanya, proyek yang menelan anggaran hampir tembus di angka satu milyar tersebut masih menyisakan hutang terhadap para buruh pekerjanya.
Menurut pelaksana kegiatan dari CV Elly Mahkota Mandiri, belum terbayarkannya upah para buruh tersebut bukan sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari pihak pelaksana , namun pihaknya menuding jika mandor lapangan yang tidak profesional dalam melakukan pekerjaannya.
Pelaksana yang akrab dipanggil dengan dengan sebutan Bang Repeng ini menyebut jika pihak CV Elly Mahkota Mandiri sudah membayarkan hak para buruh pekerja borongan yang membangun SDN Pondok Rajeg tersebut.
Namun Bang Repeng tidak menampik jika memang upah puluhan buruh tersebut belum sepenuhnya dibayarkan, menurutnya, tanggal merah atau hari libur menjadi penyebab keterlambatan pembayaran.
“Sebetulnya pihak kami tidak sepenuhnya salah, sebab untuk segala sesuatu pembayaran sudah di serahkan kepada mandor lapangan, saya biasa menangani proyek puluhan milyar tapi baru kali ini ada kejadian buruh sampai protes akibat upah belum dibayar” kata Bang Repeng saat di konfirmasi melalui sambungan telponya. Kamis 2/1/25.
Dikatakan Bang Repeng, kalau pekerjaan fisik bangunan SDN Pondok Rajeg tersebut diborongkan kepada para buruh yang dipimpin oleh mandor lapangan yang bernama Tio.
BACA: Gegara Upah Ga Dibayar, SDN Pondok Rajeg Disegel Buruh dari Kontraktor Pemenang Tender
Artinya, segala sesuatu yang terjadi di lapangan termasuik soal biaya makan para buruh bukan menjadi tanggung jawab pihak CV, karena semua biayanya sudah includ dibayarkan.
“Walau demikian, terkadang saya sering makan bersama para buruh, tentunya saya yang membayar makannya” katanya.
“Saya minta kepada para pekerja untuk bersabar, mudah-mudahan minggu ini semua pembayaran upah sudah bisa diselesaikan” kata Bang Repeng lagi. (red)