Example floating
Example floating

Ratusan Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Massal, Desak Kepala Sekolah Dicopot Usai Dugaan Kekerasan

Siswa SMA Negeri 1 Cimarga melakukan aksi mogok massal menuntut kepala sekolah dicopot akibat dugaan kekerasan terhadap salah satu siswa, Lebak, Banten, 13 Oktober 2024.
Ratusan siswa SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, melakukan aksi mogok belajar massal dengan membawa spanduk protes menuntut pencopotan kepala sekolah, Senin (13/10/2024). Aksi ini memicu perhatian publik dan respons cepat dari Sekda Banten.

LEBAK | Portalinformasinusantara.com — Ratusan siswa SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, melakukan aksi mogok belajar massal pada Senin (13/10/2024) sebagai bentuk protes terhadap dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan Kepala Sekolah terhadap salah satu siswa.

Aksi yang berlangsung sejak pagi ini sontak menarik perhatian publik setelah rekaman video suasana sekolah tanpa aktivitas belajar tersebar luas di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar dua menit itu, tampak seluruh ruang kelas kosong, dan tidak satu pun siswa terlihat di halaman sekolah.

logo

Para siswa memajang spanduk besar bertuliskan “Kami Tidak Akan Sekolah Sebelum Kepsek Dilengserkan” di gerbang utama sekolah sebagai simbol penolakan terhadap kepemimpinan kepala sekolah saat ini.

Kepala SMA Negeri 1 Cimarga, Dini Pitria, mengaku terkejut atas aksi mogok massal tersebut. “Saya kaget, kok bisa sampai seperti ini,” ujarnya kepada wartawan. Ia menduga ada pihak tertentu yang menunggangi aksi tersebut. “Saya tidak mau berprasangka buruk, tetapi saya mendapat informasi bahwa ada pihak yang membekingi gerakan siswa untuk tidak masuk sekolah,” ungkapnya menambahkan.

Menanggapi peristiwa ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Deden Apriandhi Hartawan, menyatakan pihaknya akan segera mengambil langkah tegas. “Hari ini juga saya akan memanggil oknum kepala sekolah tersebut untuk dimintai klarifikasi,” tegas Deden saat dikonfirmasi wartawan di Serang, Senin (13/10/2024).

Aksi mogok massal ini menjadi sorotan publik lantaran mencerminkan meningkatnya keresahan di kalangan pelajar atas dugaan kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan. Pemerintah Provinsi Banten berjanji akan menelusuri kebenaran dugaan tersebut guna memastikan suasana belajar yang aman, kondusif, dan bebas dari intimidasi di sekolah-sekolah negeri di wilayahnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *