JAKARTA | Portalinformasinusantara.com — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pejabat negara yang melakukan penyelewengan, korupsi, maupun penyalahgunaan kekuasaan. Kepala negara menegaskan tidak akan ragu mencopot pejabat yang terbukti tidak mampu dan tidak setia menjalankan amanah rakyat.
Pernyataan tegas tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat memberikan pengarahan dalam rapat percepatan pembangunan Papua yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Baca Juga: Musda Hanura Banten Tetapkan Agus Fahrudin Secara Aklamasi
“Kita tidak akan ragu-ragu copot, memecat pejabat yang tidak mampu tanpa memandang bulu, tanpa melihat partai mana asal usul, suku mana, agama mana, ras mana,” tegas Presiden Prabowo di hadapan jajaran pejabat negara.
Presiden juga menegaskan bahwa pejabat publik yang tidak setia kepada kepentingan rakyat dipersilakan untuk mundur dari jabatannya. Menurutnya, jabatan negara merupakan bentuk pengabdian, bukan sarana mencari keuntungan pribadi maupun kelompok.
“Siapa yang tidak bisa setia menjalankan tugas rakyat, kita persilakan untuk berhenti dari jabatan-jabatan pengabdian kepada negara dan rakyat,” lanjutnya.
Baca Juga: Keppres 28/2025 Perkuat Peran Kepala Daerah, Bupati dan Wali Kota Berwenang Hentikan Dapur MBG Bermasalah
Penegasan tersebut disampaikan Prabowo sebagai respons atas masih ditemukannya praktik penyelewengan, korupsi, serta penyalahgunaan kewenangan yang merugikan keuangan negara dan memperberat beban kehidupan masyarakat.
“Korupsi, penyelewengan, penyalahgunaan kekuasaan, mencari keuntungan pribadi atau kelompok dari kekayaan negara, membiarkan kekayaan negara dicuri dan diselundupkan, pada akhirnya akan memperberat kehidupan rakyat kita semua,” ujar Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah pusat terus bekerja keras menegakkan hukum dan mengusut setiap bentuk pelanggaran yang terjadi, tanpa kompromi.
Baca Juga: Kepala Dinas ESDM Kalteng Ditangkap: Diduga Terlibat Korupsi Tambang Zirkon Rp 1,3 Triliun
“Karena itu, pemerintah pusat bekerja keras. Kita terus melakukan upaya-upaya menegakkan hukum dan mengusut segala penyelewengan,” tegasnya.
Presiden juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi kekayaan nasional yang sangat besar, namun mengakui bahwa pengelolaannya masih belum sepenuhnya dilakukan secara cakap dan andal.
“Kita semakin hari semakin tahu betapa besarnya potensi dan kenyataan kekayaan kita. Tetapi kita juga harus mengakui bahwa kita masih belum andal dan belum cakap untuk menjaga dan mengelola kekayaan kita,” ungkap Prabowo.
Baca Juga: Mitra SPPG Diminta Perbaiki Fasilitas Sekolah Penerima MBG: Jangan Main-main Harga Bahan Baku
Oleh karena itu, Presiden menegaskan pemerintah saat ini sedang melakukan pembenahan secara menyeluruh, terutama di tingkat pusat. Ia menilai pengakuan atas kekurangan merupakan langkah awal untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.
“Pemerintah pusat sedang bekerja keras untuk membenahi diri. Kita harus mengakui kekurangan-kekurangan kita. Ini bukan untuk menurunkan semangat, tetapi justru untuk membangkitkan semangat kita agar lebih baik,” pungkas Presiden Prabowo.
Editor | Portalinformasinusantara.com
Tegas • Faktual • Tajam • Berpihak pada Kebenaran Publik















