PORTAL_INFORMASI, LEBAK – Prservasi Ruas Jalan PasirKuray – Cisitu yang berlokasi di Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak oleh Direkrorat Jendral Bina Marga Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 2, Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional (BPJN) kembali di soal , Pasalnya ruas jalan yang dikerjakan oleh pihak ke III (Kontraktor) baru 2 bulan selesai dikerjakan sudh kembali rusak parah,
Kerusakan jalan yang dikerjakan dengan menghabiskan anggaran 11,6 Milyar tersebut menurut tokoh adat setempat, Abah Yoyo suhenda bukan disebabkan oleh kondisi alam, namun murni akibat pelaksana kegiatan tidak melakukan pekerjaan secara profesional sehingga dampaknya sangat fatal, badan jalan terpotong dua bagian dan menyisakan rongga yang dalam serta di beberapa titik lokasi pekerjaan, ada badan jalan yang tertimbun longsoran tanah.
Kondisi tersebut memicu kalangan aktivis untuk melakukan protes, bahwa kerusakan tersebut akibat dari lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh konsultan pengawas terhadap kinera Kontraktor sebagai pelaksana kegiatan.
Mendapat aksi protes dari berbagai element, Satker PJN Wilayah 2, BPJN menerjunkan kembali pelaksana kegiata untuk merekontruksi kerusakan yang bisa dibilang sangat parah, namun ironisnya perbaikan dibeberapa titik yang dilakukan hanya bertahan satu hari saja, selanjutnya badan jalan kembali patah dan ambrol pasca diperbaiki.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Barisan Rakyat Lawan Korupsi Nusantara, (Baralak Nusantara) Yudistira menilai jika kerusakan tersebut tidak seharusnya terjadi, menurutnya dengan anggaran sebesar 11,6 milyar, pekerjaan Preservasi Ruas Jalan Pasirkurai-Cisitu sepanjang 2 Kilometer bisa bertahan minimal selama 1 tahun,
Dia menyebut, kerusakan tersebut terjadi dampak dari perencanaan yang tidak matang, serta diduga kuat dalam proses lelang e-purchasing yang di menangkan oleh PT. CIPTA INFRA OPTIKA ada “Tangan Ghoib” yang meloloskannya hingga menadi pemenang tender,
Artinya, kata Yudis, dari awal perencanaan sampai ke dalam tahapan penentuan pemenang tender semuanya sudah diatur atau dikondisikan oleh para pemangku kebijakan yang di lakukan secara terstruktur dan sistematis.
“Walaupun saya bukan orang teknis, namun jika saya lihat kondisi jalan yang kembali ambrol pasca di perbaiki, jelas terlihat bagaimana fungsi konsultan pengawas kegiatan seolah tutup mata tutup telinga dengan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh si pemenang tender yang artinya kesalahan mutlak ada di pihak Satker, sebab pelaksana kegiatan akan mencari keuntungan sebanyak mungkin dari kegiatan yang dikerjakannya” katanya.
Yudis menyebut, jika Konsultan pengawas dalam kegiatan Preservasi Jalan Pasirkuray-Cisitu tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga hal itu dimanfaatkan oleh pelaksana untuk meraup keuntungan tanpa mempedulikan output dari kegiatan senilai 11,6 milyar tersebut.
“Saya yakin kerusakan jalan tersebut dampak dari sebuah sistem yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, saya sudah jelaskan tadi bahwa dari awal perencanaan sampai pelaksanaan saya mencium aroma berbau kurang sedap yang menandakan ada uang gratifikasi yang mengalir dari pelaksana kepada para pemangku kebijakan di Satker PJN, saya belum bisa membuktikan itu, namun analisa saya ini muncul dari kondisi jalan yang hanya bertahan 2 bulan dan pasca perbaikan hanya mampu bertahan beberapa hari saja” katanya menjelaskan,
Pentolan Baralak Nusantara ini mengaku bahwa pihaknya sedang mengkaji secara serius persoalan tersebut di internal Baralak Nusantara, bahkan Yudis menyebut bahwa yang hrrus bertanggung jawab terhadap kondisi jalan Pasirkuray – Cisitu yakni Kepala Satker PJN wilayah 2 sebab telah lalai dalam melaksanakan tugasnya.
“Surat dari Baralak Nusantara siap kami kirimkan ke Mentri PUPR Direktorat Jendral Bina marga, yang isinya agar segera mengkaji ulang kinerja Kepala Satker PJN dan memberikan sangsi administrasi dengan cara segera memberhentikan (Non Job) lalu segera lakukan Blacklist terhadap PT CIPTA INFRA OPTIKA” kata yudis lagi.
“Jika dalam waktu 2×24 jam surat dari Baralak Nusantara tidak ditanggapi, kami akan segera agendakan Aksi massa untuk meyuarakannya secara langsung dengan menggelar orasi di Kementrian PUPR” tandasnya.
Liputajn Khusus Redaksi
Respon (2)