Example floating
Example floating

Pokja Wartawan Banten Gelar Launching dan Bedah Buku Legasi Maulana Hasanuddin Banten

launching buku
Gubernur Banten Andra Soni dan Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim SE saat launcuing Buku

SERANG, Nusafakta – Kelompok Kerja (Pokja) Harian dan Elektronik Provinsi Banten menggelar peluncuran dan bedah buku Legasi Maulana Hasanuddin di Gedung Aspirasi DPRD Provinsi Banten, Rabu (14/5/2025). Buku ini merupakan hasil karya Prof Mufti Ali, Mohammad Ali Fadillah, dan Brigjen TNI Fierman Sjafirial Agustus, yang mengupas peran sentral pendiri Kesultanan Banten dalam sejarah dan budaya lokal.

Peluncuran buku yang terbit tahun 2025 ini menjadi bagian dari upaya memperkuat literasi sejarah lokal dan membumikan kembali keteladanan tokoh Islam Nusantara dalam konteks kekinian.

logo

Ketua Pokja Harian dan Elektronik Provinsi Banten, Deni Saprowi, dalam sambutannya mengatakan, peluncuran buku ini merupakan bentuk kolaborasi antara dunia jurnalistik, akademisi, dan militer dalam merangkai kembali jejak sejarah yang selama ini kurang mendapat perhatian luas.

Maulana Hasanuddin bukan hanya tokoh pendiri Kesultanan Banten, tetapi juga simbol integritas, kearifan, dan semangat perubahan. Buku ini mengajak kita merefleksikan nilai-nilai tersebut dalam konteks sosial dan kepemimpinan hari ini,” ujar Deni.

Buku Legasi Maulana Hasanuddin disusun melalui kajian akademik yang kuat dan pendekatan historis yang mendalam. Para penulisnya berasal dari latar belakang yang berbeda—akademisi, sejarawan, dan perwira tinggi TNI—yang memberi warna tersendiri dalam mengurai perjalanan Maulana Hasanuddin sebagai tokoh spiritual sekaligus pemimpin politik di abad ke-16.

Dalam sesi bedah buku, Prof Mufti Ali menjelaskan bahwa buku ini tidak hanya menelusuri peran Maulana Hasanuddin dalam menyebarkan Islam di Banten, tetapi juga bagaimana ia membangun fondasi tata pemerintahan berbasis nilai-nilai agama dan budaya lokal.

“Maulana Hasanuddin membangun Kesultanan Banten bukan hanya dengan strategi militer, tapi dengan pendekatan budaya dan diplomasi yang sangat relevan untuk kita pelajari kembali,” ujar Prof Mufti.

Acara peluncuran dihadiri oleh kalangan akademisi, tokoh masyarakat, mahasiswa, serta jurnalis dari berbagai media. Diskusi yang berlangsung selama lebih dari dua jam tersebut diwarnai dengan dialog terbuka mengenai pentingnya menggali sejarah lokal sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan daerah.

Peluncuran buku ini diharapkan menjadi langkah awal dari gerakan literasi sejarah yang lebih luas di Banten, khususnya dalam memperkenalkan tokoh-tokoh lokal kepada generasi muda secara kontekstual dan menarik. (ADV)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *