LEBAK, (LP),- Proyek Strategis Nasional pembangunan Waduk Karian yang berada di Kabupaten Lebak Provinsi Banten secara kasat mata terlihat sudah selesai dan siap menjadi penunjang sumberdaya alam di beberapa sektor. Di sektoral pertanian, lebih kurang ada 22 ribu hektare area pesawahan yang akan menjadi pemanfaat dari adanya bendungan ini.
Namun faktanya, proyek strategis nasional yang menelan anggaran ratusan milyar rupih ini saat di telisik lebih mendalam ternyata menyisakan banyak sekali persoalan. Dari hasil penelusuran redaksi di lokasi Waduk Karian, banyak sekali titik pekerjaan yang terlihat masih mangkrak dan amburadul.
Untuk diketahui, ada beberapa perusaahan raksasa yang ditunjuk sebagai pelaksana di area mega proyek yang berada di area waduk karian, diantarany PT Deelim, PT – Wika -Waskita Jo (PT Waskita Karya).
“Saya melihat masih ada beberapa spot pekerjaan yang terlihat mangkrak, salasatunya pembangunan jalan penunjang yang berada di Desa Sidang Wangi Kecamatan Muncang” kata Aktivis Barisan Rakyat Lawan Korupsi Nusanrara (Baralak) Novi Agustina. Selasa (9/4/25).
Menurutnya, pekerjaan mangkrak yang berada di area Waduk Karian tersebut menandakan tidak profesionalnya pelaksana dalam menyelesaikan pekerjaan,
“Ini bisa dibuktikan dengan adanya spot pekerjan yang amburadul, jika tidak secepatnya di lakukan perbaikan, keadaan tersebut bisa berimbas ke area lain yang berada di lokasi waduk Karian” ucapnya.
Aktivis perempuan ini menjelaskan jika pada praktiknya, kegiatan mega proyek yang berada di area Waduk karian tersebut dididuga kuat telah dioper alihkan dalam pengerjaannya dengan kata lain telah terjadi jual beli proyek dari pemegang tender kepada perusahaan lain untuk menjadi pelaksana, sehingga apa yang dilakukan tersebut (Jual beli) berimbas kepada kualitas pekerjaan dan dibeberapa titik masih terlihat mangkrak.
“Dari beberapa data yang berhasil kita input, saya mendengar ada pengusaha lokal yang menjadi pelaksana pada kegiatan yang saat ini terlihat mangjrak dan amburadul” jelas Nofi.
Menanggapi hal tersebut, Johan yang menjadi penanggung jawab kegiatan dari PT Deelim saat dihubungi melalui sambungan watsappnya mengiyakan kalau spot kegiatan yang terihat amburadul di Desa Sidang Wangi masih menjadi tanggung jawab dari pihak perusahaannya.
“Iya, lokasi tersebut memang masih menjadi tangung jawab kami sebagai pelaksana, maaf saya belum bisa memberikan keterangan secara lengkap, ” kata Johan.
Saat dikonfirmasi mengenai berapa anggaran yang di gelontorkan untuk biaya pemeliharaan diarea Waduk Karian yang menjadi tangung jawabnya sebagai pelaksana, Johan hanya menjawab singkat. ” sebaiknaya silahkan hubungi Pa Mandari saja sebagai Humas di Lokasi Waduk Karian” Ucapnya.
Sampai berita ini dipublish, awak media masih berupaya untuk bisa memperoleh konfirmasi dari pihak-pihak yaang terkait dengan mankraknya kegiatan yang berada di area Proyek Straategis Nasional Waduk Karian. (**/Red).
Reporter: Rizky editor: Yudistira