Example floating
Example floating
banner 970x250

Lestarikan Padi Gogo, Petani Lebak Dukung Program Swasembada Pangan

SAVE 20230302 094400.jpg
banner 120x600

LEBAK – Petani Kabupaten Lebak, Banten hingga kini masih melestarikan padi gogo atau padi huma guna mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Kami minta petani agar tetap melestarikan padi gogo di lahan darat, karena bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Rangkasbitung, Rabu 15 Januari 2025.

banner 325x300

Petani Kabupaten Lebak yang masih mempertahankan padi gogo di Kabupaten Lebak mencapai ribuan dan tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Cirinten, Sajira, Cimarga , Sobang, Cibeber, Cileles, Cigemblong , Muncang, Gunungkencana , Banjarsari, Bojongmanik, Bayah dan Cilograng.

BACA:Sesuai Permintaan 140 Ribu Petani, Kuota Pupuk Bersubsidi Lebak Sebanyak 43.744 ton

Petani menanam padi huma secara turun temurun di lahan-lahan darat dengan lokasi pegunungan dan perbukitan.

Kebanyakan masyarakat adat kaolotan atau kasepuhan, termasuk masyarakat suku Badui yang masih mempertahankan pertanian padi gogo dengan masa panen 6 bulan setelah tanam.

Pertanian padi gogo untuk tanam 2024 ini belum panen, namun yang tanam di akhir 2023 dan dipanen 2024 seluas 3.039 hektare dengan produksi 9.935 ton gabah kering pungut (GKP).

“Kami minta petani agar terus memperluas angka tanam padi gogo untuk kedaulatan pangan masyarakat,” katanya menjelaskan.

Mumin (52) petani warga Leuwidamar Kabupaten Lebak mengatakan selama ini pertanian padi gogo dapat memenuhi ketersediaan pangan keluarga dan mereka tidak menjual gabah maupun beras jika panen raya.

Saat ini, kata dia, kebanyakan tanaman padi gogo di sini sudah memasuki usia tanam tiga bulan ( Oktober 2024 tanam dan panen Maret 2025 ).

BACA:Dinas Pertanian Lebak Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Cukup Hingga Akhir Tahun

Pertanian padi gogo dengan sistem tumpang sari bersama pertanian palawija dan aneka sayuran.

“Kami tanam padi gogo seluas 5.000 meter bisa menghasilkan 130 ikat padi (geugeus) dan jika dikonversikan beras menjadi 100 kilogram,” katanya.

images 2

Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak Djaro Oom mengatakan masyarakat di wilayahnya belum pernah mengalami kerawanan pangan atau kelaparan karena terpenuhi ketersediaan pangan dari hasil panen padi gogo.

Petani Badui mengembangkan pertanian padi gogo dalam setahun hanya satu kali tanam berdasarkan kalender adat.

“Semua masyarakat Badui hanya mengandalkan pertanian padi gogo yang ditanam di lahan darat dan dilarang di areal persawahan,” katanya.

banner 300250
banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *