LEBAK | Portalinformasinusantara.com — Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Lebak ke-197 berubah menjadi gelombang protes besar setelah Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) menggelar aksi unjuk rasa di depan Pendopo Bupati dan Gedung DPRD Lebak, Selasa siang. Situasi memanas ketika massa membakar ban sebagai simbol kekecewaan terhadap kondisi daerah. Aparat kepolisian yang berjaga berupaya menghentikan pembakaran, sehingga memicu aksi dorong-mendorong antara mahasiswa dan polisi. (Lebak, 27 November 2025)
Baca Juga: Demo Mahasiswa Ricuh di DPR, Tol Lumpuh dan Perjalanan KRL Terganggu
Aksi diawali longmarch dari Makam Pahlawan menuju pusat pemerintahan daerah. Lokasi tersebut dipilih sebagai simbol penghormatan kepada para pendahulu yang memperjuangkan keadilan dan hak rakyat. Massa mengenakan pakaian serba hitam sebagai tanda duka atas kondisi sosial Kabupaten Lebak yang dinilai masih stagnan meski telah memasuki usia hampir dua abad.
Dalam orasinya, IMALA menilai bahwa pada usia 197 tahun, Lebak masih menghadapi persoalan krusial yang belum terselesaikan. Mulai dari ekonomi, infrastruktur, pendidikan, hingga dugaan lemahnya pengawasan kebijakan publik. Mahasiswa menegaskan bahwa HUT Lebak seharusnya menjadi momentum evaluasi menyeluruh, bukan sekadar euforia seremonial.
Baca Juga: Kericuhan Warnai Demo 25 Agustus, Dua Demonstran Alami Luka Serius
IMALA menyampaikan enam tuntutan utama, yakni:
- Pemerataan kesempatan kerja dan akses ekonomi masyarakat.
- Percepatan perbaikan infrastruktur jalan secara merata di seluruh wilayah Lebak.
- Perluasan akses layanan kesehatan hingga pelosok.
- Pemenuhan kebutuhan tenaga pendidik sebagai prioritas pembangunan SDM.
- Penegakan hukum dan penghentian aktivitas tambang ilegal yang merusak lingkungan.
- Transparansi penggunaan APBD 2025.
Koordinator Aksi IMALA, Sapnudi, menegaskan bahwa demonstrasi dilakukan atas dasar cinta terhadap daerah, bukan upaya memantik konflik.
Baca Juga: Polda Banten Sidak 28 Lokasi Tambang di Serang: Seluruh Titik Berizin dan Sesuai Koordinat
“Aksi ini bukan kebencian, tetapi cinta paling jujur untuk daerah. Jika rakyat diam, penderitaan akan terus diwariskan. 2 Desember bukan hanya tanggal, tetapi panggilan untuk menyelamatkan masa depan Lebak.”
— Sapnudi, Koordinator Aksi IMALA
IMALA menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu-isu publik dan mendesak pemerintah menghadirkan keberpihakan nyata kepada masyarakat melalui kebijakan yang transparan dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Editor | Portalinformasinusantara.com
Tegas • Faktual • Tajam • Berpihak pada Kebenaran Publik
















