Example floating
Example floating

HMI Cabang Serang Tegas Tolak Perluasan PIK 2: Pembangunan Jangan Jadi Alat Penindasan Rakyat

Anggota HMI Cabang Serang menggelar aksi simbolik menolak perluasan PIK 2 di depan Kantor Bupati Serang.
Bendahara Umum HMI Cabang Serang, Ade Mulyawan, menyuarakan penolakan terhadap proyek perluasan PIK 2 yang dinilai merugikan rakyat. (Foto/Istimewa)

SERANG | Portalinformasinusantara.com — Gelombang penolakan terhadap proyek perluasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di Kabupaten Serang terus bergulir. Kali ini, suara keras datang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang, yang dengan tegas menolak rencana pembebasan lahan seluas 6.700 hektare di tiga kecamatan wilayah Serang.

Penolakan tersebut disampaikan langsung oleh Bendahara Umum HMI Cabang Serang, Ade Mulyawan, yang menilai kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang sebagai bentuk “pengkhianatan terhadap rakyat” dan penyimpangan dari semangat pembangunan berkeadilan.

logo

“Lucu tapi tragis—ketika Proyek Strategis Nasional (PSN) sudah dihapus, tapi Pemerintah Kabupaten Serang justru masih menyetujui pembebasan lahan seluas 6.700 hektare. Kalau proyeknya bukan lagi PSN, untuk kepentingan siapa pembebasan lahan ini dijalankan? Rakyat atau korporasi?” tegas Ade dalam keterangannya, Selasa (15/10/2025).

Kebijakan yang Dinilai Keliru

Menurut HMI, keputusan Pemkab Serang bukan sekadar keliru, melainkan mengabaikan prinsip keadilan sosial dan meninggalkan keberpihakan terhadap masyarakat kecil.
Ade menegaskan, di balik jargon “pembangunan”, justru terselip ancaman nyata: penggusuran ruang hidup warga, perampasan lahan pertanian produktif, serta risiko ekologis di wilayah pesisir Serang.

“Pemerintah harus menjawab: apakah mereka benar-benar memahami konsekuensi sosial dan ekologis dari penggusuran besar-besaran ini, atau hanya menjadi perpanjangan tangan kepentingan bisnis yang haus tanah?” sindirnya tajam.

Janji Pemkab dan DPRD yang Dikhianati

Ironisnya, lanjut HMI, baik Pemkab maupun DPRD Serang sebelumnya sempat menyatakan menolak proyek PIK 2 apabila tidak lagi berstatus sebagai PSN. Namun, kini keduanya justru berbalik arah dengan tetap memberikan restu terhadap proyek yang sudah kehilangan legitimasi strategis nasional tersebut.

“Kami baru saja mendengar kabar baik dari Bupati dan DPRD yang katanya menolak, tapi nyatanya itu cuma angin surga. Janji tinggal janji,” ujar Ade dengan nada geram.

Seruan Solidaritas dan Perlawanan

Melalui pernyataan resminya, HMI Cabang Serang menyerukan konsolidasi luas—melibatkan rakyat, mahasiswa, dan akademisi—untuk melawan kolonialisme gaya baru yang membungkus kepentingan korporasi di balik nama pembangunan.

“Kami tidak anti pembangunan. Tapi kami menolak pembangunan yang menindas, yang menyingkirkan manusia dari tanah kelahirannya, dan yang hanya menguntungkan segelintir elit ekonomi dan politik,” tegas Ade menutup pernyataannya.

HMI memastikan akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran bersama masyarakat untuk menuntut keadilan ruang hidup dan menyelamatkan masa depan wilayah Serang dari ancaman eksploitasi korporasi.

Penulis: Yogi Prabowo | Editor: M. Rizky

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *