Lebak – Gubernur Banten Andra Soni meresmikan RSUD Uwes Qorni Cilograng di Kabupaten Lebak, Banten. Pemprov Banten berharap kehadiran rumah sakit ini mampu mengurangi kesenjangan akses layanan kesehatan di wilayah Banten bagian selatan.
Peresmian RSUD dilaksanakan pada Senin (26/5/2025). Selain Gubernur Andra Soni, turut hadir Ketua DPRD Provinsi Banten Fahmi Hakim Bupati Lebak Hasbi Jayabaya, Plh Sekda Banten Deden Apriandhi, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji.
Dalam sambutannya, Gubernur Andra menyatakan bahwa rumah sakit ini tidak hanya diharapkan memberikan layanan kesehatan, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
BACA:Polemik Bayi Usia 4 Hari Jatuh di Inkubator RS Misi Lebak, Siapakah yang Salah ?
“Berdirinya RS ini bukan hanya sebagai bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, bukan sekadar mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga Banten, tetapi juga menjadi tonggak sejarah pertumbuhan ekonomi baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Diketahui, pembangunan RSUD ini dimulai sejak 2020 dan selesai pada akhir 2023. Rumah sakit tersebut kini mulai dioperasikan untuk melayani masyarakat.
Andra meminta seluruh jajaran RSUD Cilograng memberikan pelayanan prima tanpa membedakan latar belakang sosial pasien.
“Kepada manajemen RSUD, para pegawai, dokter, dan tenaga perawat, saya minta untuk memberikan pelayanan terbaik dengan hati, tanpa memandang latar belakang siapa pun yang datang ke rumah sakit ini,” tegasnya.
BACA:Diduga Akibat Kelalaian, Bayi Umur 4 Hari Terjatuh Dari Inkubator, “Berpotensi Mall Praktik”
Pada kesempatan yang sama Plh Sekda Provinsi Banten, Deden Apriandhi, menjelaskan bahwa pembangunan RS ini dilatarbelakangi oleh ketimpangan akses terhadap layanan kesehatan yang bermutu di wilayah Banten selatan.
“Latar belakangnya adalah belum meratanya akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, sebagaimana tergambar dari masih minimnya rumah sakit di wilayah selatan Provinsi Banten ini,” ujar Deden.
RSUD Cilograng berdiri di atas lahan seluas 20.580 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 8.638 meter persegi. Rumah sakit ini didukung oleh 24 dokter spesialis, 25 dokter umum, 185 perawat, 68 tenaga paramedis non-perawat, serta 81 tenaga non-kesehatan.
“Jumlah instalasi sebanyak 13, terdiri dari instalasi rawat jalan dengan 17 poliklinik, instalasi rawat inap dengan kapasitas 80 tempat tidur kelas tiga, 24 tempat tidur kelas dua, 14 tempat tidur kelas satu, serta ruang VIP dengan 8 tempat tidur. Instalasi gawat darurat tersedia dengan kapasitas 10 tempat tidur dan dilengkapi 2 unit mobil ambulans,” tambah Deden.