LEBAK, (PIN), – Humas PT Samudra Banten Jaya, Sanjaya Ibo membantah jika dirinya dengan dikawal 6 orang personel Brimob Polda Banten datang ke lokasi pertambangan di Blok Cipicung yang dikelola oleh PT HGS sebagai mitra dari PT SBJ untuk melakukan pengusiran paksa kepada para petugas keamanan yang berjaga di Blok Cipicung.
Dia menjelaskan, bahwa kedatangannya ke blok cipicung untuk untuk memastikan informasi yang beredar bahwa lokasi tersebut dijaga oleh anggota Ormas GRIB.
“Saya tegaskan tidak ada upaya paksa atau pengambilalihan secara sepihak sebagaimana ditulis dalam pemberitaan. Saya hadir di Blok Cipicung pada tanggal 15 Mei 2025 bukan untuk mengusir atau menggantikan siapa pun, melainkan untuk memastikan informasi yang beredar bahwa lokasi tersebut dijaga oleh anggota Ormas GRIB”.
Dikatakan Sanjaya, pihaknya sebagai Humas di PT SBJ setibanya di lokasi Blok Cipicung langsun menemui dan melakukan dialog dengan pihak pengamanan. Pada dialog tersebut pihak pengamanan membenarkan bahwa mereka dari unsur Ormas GRIB.
“Saya menunjukkan surat pernyataan resmi dari Ketua GRIB Kabupaten Lebak, yang menyatakan bahwa GRIB telah mengundurkan diri dan tidak lagi terlibat dalam aktivitas apa pun di wilayah IUP PT SBJ, ‘termasuk pengamanan di area, PT HGS” kata Sanjaya dalam rilis yang diterima redaksi. Jum’at (16/05/25).
Namun, lanjutnya, pihak yang berjaga menolak mengikuti arahan dari pimpinan organisasinya sendiri dan tetap bertahan. “
“Karena tidak ingin menciptakan ketegangan, saya segera pamit secara baik-baik dan memilih mundur, tidak ada perdebatan ataupun pemaksaan”. kata Sanjaya
Diberitakan sebelumnya, Humas PT SBJ bersama anggota brimob polda banten mendatangi lokasi tambang emas yang berada di blok Cipicung, Situasi sempat memanas ketika ratusan massa dari kampung Cikoneng datang ke lokasi, namun kondisi bisa kembali kodusif saat Humas PT SBJ meninggalkan lokasi. (red)
editor: Yudistira