LEBAK,– Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) adalah sebuah lembaga nonformal yang dibentuk untuk memberikan bekal kepada para peserta didik hal-hal yang mereka butuhkan. Bekal ini bisa banyak bentuknya, mulai dari pengetahuan, keterampilan, kecakapan, hingga sikap dan perilaku sehari-hari.
Dalam melaksanakan kegiatannya LKP diberikan bantuan oleh pemerintah melalui Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas dalam bentuk BOP LKP.
Sayangnya, program pemerintah ini terkadang banyak disalahgunakan oleh oknum-okmum pengelola LKP dalam melaksanakan kegiatannya. Diduga banyak peserta didik ‘fiktip’ yang dijadikan siswa.
Hal tersebut diduga dilakukan oleh para pengelola ( manipulasi data peserta) hanya untuk memenuhi kuota peserta didik dan sebagai bahan pelaporan yang dituangkan dalam bentuk SP
Hasil penelusuran awak media di beberapa LKP yang ada di Kabupaten Lebak, diantaranya LKP intensif course yang melaksanakan kegiatan kursus komputer yang beralamat di JL. Jenderal Ahmad Yani Km. 2, RT 07 RW 02, Daleum, Kaduagung Timur, Kec. Rangkasbitung disinyalir telah melakukan manipulasi data peserta didik.
Hal ini terungkap saat salahseorang peserta didik di LPK Intensiv course RA dalam mengikuti kegiatan menggunakan nama AL. “Nama anak saya (RA) tidak ada da;lam datar, katanya sudah ada yang mendaftarkannya di LKP Kecantikan, makanya anak saya memakai nama AL ” kata orangtua RA. Minggu 22/12/24.
Menurut keteragan dari orang tua RA, dirinya tidak pernah mendaftarkan anaknya ke LPK manapun, namun saat RA didatarkan di LKP Intensiv course, pengelola di LKP tersebut menerangkan jika nama RA sudah terdaftar di LKP rias pengantin.
“Saya ga merasa mendaftarkan anak ssaya ke LPK manapun, kecuali ke LPK Intensiv Course, tapi anehnya pengelola LKP itu bilang kalau anak saya sudah terdatar di LKP kecantikan, tapi saya tidak diberitau LKP kecantikan yang mana” ujarnya.
Dikonfirmasi melalui sambungan telpon genggamnya, Kasi Kurikulum Bidang PAUD DIKMAS Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Eti SUhartini S.pd mengatakan jika pihaknya baru mengetahui ada penge;ola yang meminam nama orang lain dalam mengikuti kegiatan pelatihan di LKP.
“Tidak boleh itu menggunakan nama orang lain, harus nama peserta yang bersangkutan, saya akan segera mengecek ke pengelola LKP intensiv course” katanya
Sampai berita ini ditayangkan, awak media portalinormasinusantara.com masih melakukan penelusuran terkait adanya dugaan oknum penge;ola LKP yang diduga telah dengan sengaa melakukan manipulasi data peserta didik.
redaksi