PIN TANGGERANG – Pengadaan buku pelajaran siswa di satuan pendidikan Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan Provinsi Banten di Kota Tanggerang diduga di kondisikan oleh Oknum Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA dan SMK. Hal tersebut dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Barisan Rakyat Lawan Korupsi Nusantara (Baralak Nusantara) Dendi Eka Samudra . Kamis (08/02/24).
Menurutnya, modus yang dilakukan oleh para broker buku agar buku terbitan perusahaannya bisa diterima di Sekolah yakni dengan cara mendatangi para petinggi di Satuan Pendidikan (SMU/SMK) dan membuat sebuah komitmen “sucses fee” atau Cash Back yang besarannya tergantung dari kesepakatan.
“Sudah buka menjadi rahasia umum lagi dalam hal pengadaan buku pendidikan untuk siswa didik itu selalu ada tangan – tangan pemangku kebijakan yang ikut bermain” katanya.
Aktivis yang akrab di sapa Dendi Oploy ini menjelaskan bahwa komitmen fee yang disepakati oleh para pemangku kebijakan dengan para broker biasanya diberikan setelah PO pemesanan dari pihak sekolah diterima oleh broker,
“Dari hasil wawancara dan investigasi tim Baralak Nusantara yang kami lakukan secara radom, sebelumya mereka (para Kepala Sekolah) memang tidak mau membuka soal komitmen tersebut, namun dari arah pembicaraan, kami menyimpulkan bahwa pengadaan buku untuk SMU itu menjurus ke Ketua MKKS SMA dan SMK di Kota Tanggerang sebagai Koordinator” kata Oploy menjelaskan.
“Luar biasa, cash back yang disepakati angkanya mencapai 20% lebih dari total pembelanjaan, dan ini jelas merupakan sebuah gratifikasi” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua MKKS SMK Kota Tanggerang yang juga sebagai Kepala Sekolah SMKN 3 Kota Tanggerang ,Hj Endah Resmiati SPd, MPd sampai berita ini di publish oleh kantor berita jejakrakyatnews.com saat dihubungi melalui sambungan Wats appnya belum memberikan jawaban
Penulis: Nofi Agustina
Respon (3)