Example floating
Example floating

Badak Banten Tegaskan Netralitas: Minta Publik Tak Terpengaruh Narasi TikTok King Kobra

Emus Nanang Ketua DPD Badak Banten Lebak klarifikasi isu intimidasi terkait Baralak Nusantara
Ketua DPD Badak Banten Lebak, Emus Nanang, memberikan keterangan resmi terkait isu intimidasi yang ramai di media sosial. Ia menegaskan Y datang sebagai orang tua, bukan atas nama organisasi. (Foto: Istimewa/PortalInformasiNusantara.com)

LEBAK | PortalInformasiNusantara.com — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ormas Badak Banten Kabupaten Lebak, Emus Nanang, menegaskan agar seluruh pihak — baik organisasi masyarakat maupun kelompok sipil — tidak mudah terseret arus opini dan provokasi liar yang beredar di media sosial, menyusul unggahan akun TikTok @radja0353 King Kobra yang menuding adanya tindakan intimidasi oleh oknum Baralak Nusantara terhadap salah seorang pegawai Baperidda Lebak.

Dalam keterangannya kepada awak media, Emus Nanang menjelaskan bahwa kedatangan Y ke rumah IH sama sekali tidak berkaitan dengan aktivitas organisasi Baralak Nusantara. Menurutnya, kehadiran Y murni sebagai orang tua dari RU, anaknya yang berkebutuhan khusus dan tengah menghadapi persoalan pribadi.

logo
Baca juga: Sekjen Baralak Nusantara Bantah Isu Intimidasi: Jangan Giring Opini Publik Tanpa Fakta

“Kami ingin meluruskan agar publik memahami konteks sebenarnya. Saudara Y datang ke rumah IH bukan sebagai perwakilan organisasi Baralak Nusantara, melainkan sebagai orang tua yang khawatir terhadap anaknya sendiri. Jadi, tidak ada kaitannya dengan kegiatan organisasi,” ujar Emus Nanang, Jumat (31/10/2025).

Emus menilai, langkah sebagian pihak yang mengaitkan pertemuan itu dengan aktivitas organisasi merupakan penilaian yang terburu-buru dan tidak didasari fakta. Ia meminta seluruh pihak, khususnya kelompok mahasiswa dan organisasi masyarakat, agar tidak ikut menggiring opini publik tanpa dasar yang jelas.

Baca juga: Yudistira Klarifikasi Isu Intimidasi Pegawai Bappeda Lebak: “Kunjungan Kami Sebagai Orang Tua, Bukan Aktivitas Organisasi”

“Kita semua harus lebih bijak. Jangan mudah tergiring oleh narasi dari media sosial yang belum tentu benar. Apalagi menuding tanpa bukti, hanya karena potongan video yang bisa saja menyesatkan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Emus juga menyoroti unggahan akun TikTok King Kobra yang secara sepihak menyebut Y sebagai tersangka. Ia menilai tindakan tersebut berpotensi menciptakan kesalahpahaman di tengah masyarakat dan mencederai asas praduga tak bersalah.

“Pernyataan seperti itu berbahaya. Bisa menyesatkan publik, apalagi tanpa konfirmasi dan tanpa menghormati proses hukum yang berlaku. Kita harus hati-hati agar tidak memperkeruh suasana sosial,” imbuhnya.

Baca juga: Gubernur Banten Serahkan Kendaraan Operasional untuk SKhN 03 Lebak: Dorong Akses Pendidikan Inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Ketua DPD Badak Banten Lebak itu menegaskan bahwa Badak Banten selalu menjaga netralitas dan berpijak pada nilai-nilai kebenaran serta keadilan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah terpancing isu yang belum terverifikasi, serta menghormati jalannya proses hukum.

“Kami mengajak semua pihak untuk melihat persoalan ini secara jernih dan proporsional. Jangan terbawa arus opini media sosial. Mari kita jaga kondusivitas, hormati hukum, dan pahami konteks sebenarnya,” pungkas Emus Nanang.

Editor | PortalInformasiNusantara.com

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *