LEBAK – Pemerintah Kabupaten Lebak menargetkan peningkatan produksi beras pada tahun 2025 dengan proyeksi surplus mencapai 350.750 ton.
Produksi gabah kering panen (GKP) ditargetkan mencapai 668.017 ton dan gabah kering giling (GKG) sebesar 554.722 ton sepanjang tahun.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat, optimistis target tersebut dapat tercapai.
“Kebutuhan beras masyarakat hingga akhir tahun diperkirakan mencapai 143.038 ton. Dengan produksi yang kami targetkan, Kabupaten Lebak akan mencatat surplus sekitar 207.712 ton,” ungkap Rahmat, Kamis (16/1/2025).
BACA:Lestarikan Padi Gogo, Petani Lebak Dukung Program Swasembada Pangan
Ia menjelaskan, kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Lebak yang berpenduduk 1.407.857 jiwa rata-rata mencapai 11.920 ton per bulan.
Surplus ini diharapkan tidak hanya menjaga ketahanan pangan lokal, tetapi juga mendukung distribusi ke wilayah lain.
Luas lahan sawah di Kabupaten Lebak mencapai lebih dari 51.200 hektare, dengan target tanam tahun 2024 sebesar 163.174 hektare dan potensi panen hingga 128.204 hektare.
BACA:Sesuai Permintaan 140 Ribu Petani, Kuota Pupuk Bersubsidi Lebak Sebanyak 43.744 ton
“Untuk menjaga keberlanjutan produksi, kami memperkuat pengawasan terhadap lahan pertanian melalui Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B),” jelasnya.
“Aturan ini memastikan alih fungsi lahan bisa dicegah, dengan sanksi tegas bagi pelanggar,” sambung Rahmat.
Rahmat menambahkan, kebijakan perlindungan lahan ini merupakan langkah strategis untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian di masa depan.
“Dengan sinergi kebijakan dan pengawasan yang baik, kami yakin sektor pertanian di Kabupaten Lebak akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan,” tutupnya.