LEBAK,- Empat orang pemuda tak dikenal mengaku anggota kepolisian mengangkut paksa dua orang pemuda yang sedang nongkrong sembari menodongkan diduga senjata api di depan Klinik Himmah Karya Husada, Kampung Cijoro, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, sekira pukul 20.30 Wib, Minggu, (8/12/2024).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, empat orang pemuda mengaku anggota polisi dari Markas Besar (Mabes) Polri yang mengendarai mobil avanza berwarna putih, turun menghampiri dua orang pemuda setempat berinisial KD dan IL yang sedang nongkrong di depan sebuah kios.
“Awalnya turun dua orang yang satu berbadan tinggi kecil satunya lagi tinggi besar datang ke saya. Mereka mengaku anggota polisi dari Mabes Polri sembari menodongkan diduga senjata api ke arah saya dan memaksa saya untuk masuk ke dalam mobil,” kata KD saat ditemui wartawan di kediamannya.
Dia menyampaikan, pada saat ia disatroni dua pemuda yang mengaku polisi tersebut ia sempat menanyakan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Surat Perintah Penangkapan (SPRINT). Akan tetapi kedua pemuda tersebut tidak bisa menunjukannya.
“Saya tanya, mana surat perintahnya saya lihat KTA nya. Mereka tidak bisa menunjukan dan sempat adu mulut dengan saya. Akan tetapi mereka malah terus terusan mengintimidasi dengan menodongkan diduga senjata api sembari leher saya dijepit dan dipaksa untuk ikut masuk ke dalam mobil mereka,” jelasnya.
Dirinya mengatakan, saat masuk ke dalam mobil ternyata ada dua orang yang menunggu di dalam. Kemudian saat itu mereka menginterogasinya dan menyangka ia berjualan obat obatan terlarang. Dirinya pun melawan tuduhan tersebut karena tidak merasa berjualan obat obatan terlarang. Sebab, saat itu ia hanya nongkrong saja menemani temannya IL.
“Saya dituduh mereka menjual obat obatan terlarang. Kemudian saya mengajak mereka ke Polres Lebak jika memang mereka benar anggota polisi dari Mabes Polri. Tapi anehnya saat saya ajak ke Polres Lebak mereka tidak merespon malah saya dikembalikan lagi ke depan Klinik,” ucapnya.
Akibat peristiwa yang menimpanya, dirinya merasa dirugikan atas perilaku empat orang pemuda yang mengaku anggota polisi tersebut. Dirinya meyakini bahwa mereka (empat pemuda) itu bukan dari Anggota Kepolisian.
“Mereka bukan anggota polisi saya yakin itu. Menurut hemat saya, mereka hanya mengaku ngaku anggota polisi saja dan membawa paksa orang dengan menuduh melakukan tindakan melawan hukum, kemudian dimintai sejumlah uang agar berdamai,” katanya.
“Saya masih hafal muka dari salah satu pelaku dan saya juga sempat memfoto plat nomor mobilnya. Saya berharap kepada pihak kepolisian bisa menangkap para pelaku tersebut agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban,” tandasnya. (**/)