Lebak – Kabar gembira datang untuk ratusan keluarga korban banjir bandang di Kabupaten Lebak. Sebanyak 315 unit rumah hunian tetap (huntap) akan segera dibangun untuk warga yang terdampak bencana pada tahun 2020 lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama, menjelaskan bahwa hingga kini masih ada 115 kepala keluarga (KK) yang bertahan di rumah hunian sementara (huntara) sejak lima tahun terakhir. Sementara 200 KK lainnya tersebar, ada yang tinggal bersama kerabat, orang tua, maupun menyewa rumah secara mandiri.
“Dari total itu, 221 unit akan dibangun di Kecamatan Lebakgedong dan 94 unit di Kecamatan Cipanas. Insya Allah pembangunan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini,” ujar Febby di Rangkasbitung, Minggu (24/8/2025).
BACA:Proyek Jalan Siluman di Serang: Baralak Nusantara Desak DPUPR Transparan
Menurutnya, pembangunan hunian tetap ini akan ditangani langsung oleh pemerintah pusat melalui BNPB, dengan prioritas utama diberikan kepada 115 KK yang masih menempati huntara di Lebakgedong.
“BNPB akan melakukan pemetaan lahan terlebih dahulu, karena harus dipastikan aman dari potensi bencana. Mengingat sebagian besar wilayah Lebakgedong merupakan daerah rawan longsor,” jelasnya.
Lebih lanjut, Febby menyebutkan bahwa anggaran pembangunan berasal dari APBN. Dari hasil rapat koordinasi dengan BNPB, Kabupaten Lebak ditetapkan sebagai salah satu daerah prioritas dalam penanganan hunian tetap bagi korban banjir bandang.
“Dalam satu hingga dua minggu ke depan, BNPB dijadwalkan mulai menyalurkan material bangunan ke lokasi. Mudah-mudahan prosesnya lancar tanpa hambatan, sehingga warga terdampak bisa segera memiliki rumah yang layak dan permanen,” tutup Febby.